|
DISUSUN
OLEH :
NAMA :
VERIANDO SORMIN
NIM :
1513121522
DOSEN
: HARTONO, S.KOM., M.KOM
STMIK IBBI MEDAN
2017
BAB 1
Defenisi Teknik
Penjadwalan Prosesor
Teknik Penjadwalan Prosesor Merupakan basis sistem operasi multiprogramming.
Dengan mengalihkan pemroses diantara proses- proses yang ada, system operasi
membuat system computer menjadi lebih produktif dan efisien. Sasaran
multiprogramming adalah mempunyai proses yang berjalan (dieksekuasi) disetiap
waktu untuk memaksimumkan utilisasi pemroses. Untuk system komputer dengan
pemroses tunggal (disebut system uniprocessor atau single processor) maka tidak
pernah lebih dari satu proses yang berjalan (Running).
Jika terdapat beberapa proses di
System, satu proses berjalan sedangkan sisanya menunggu sampai pemroses bebas
dan proses itu dijadwalkan untuk berjalan.
Jangka
penjadwalan adalah
merupakan interval atau range waktu dimana sistem operasi melalukan. Jangka
penjadwalan proses dibedakan menjadi tiga:
·
Penjadwal jangka pendek (Short-Term Scheduller). Penjadwalan
jangka pendek bertugas menjadwalkan alokasi pemroses di antara proses-proses
Ready yang berada di memori utama. sasaran utama penjadwal jangka pendek adalah
memaksimumkan kinerja sistem untuk memenuhi satu kumpulan kriteria yang
diharapkan. Penjadwal ini dijalankan setiap terjadi pengalihan proses untuk
memilih proses berikutnya yang harus dijalankan.
·
Penjadwal jangka menengah (Medium-Term
Scheduller). Setelah eksekusi selama suatu waktu, proses
mungkin ditunda karena permintaan layanan masukan/keluaran atau memanggil suatu
system call. Proses-proses yang tertunda tidak dapat membuat suatu kemajuan
untuk menuju selesai sampai ondisi yang menyebabkannya hilang. Agar ruang
memori dapat bermanfaat maka proses dipindah dari memori utama ke memori
sekunder sehingga tersedia ruang yang lebih besar untuk proses yang lain.
Kapasitas memori utama terbatas untuk sejumlah proses yang aktif. Aktivitas
pemindahan proses yang tertunda dari memori utama ke memori sekunder disebut swapping.
Penjadwal jangka menengah bertugas menangani proses swapping . Proses yang
mempunyai kepentingan kecil saat itu adalah proses yang tertunda. Tetapi begitu
kondii yang membuat proses tertunda hilang dan proses dimasukkan kembali ke
memori utama dan Ready. Penjadwal jangka menengah mengendalikan transisi dari
suspended ke ready (dari state suspend ke Ready dari proses yang mengalami Swaping)
·
Penjadwal
jangka panjang (Long-Term Scheduller). Penjadwal jangka
panjang bekerja terhadap antrian batch dan memilih batch
berikutnya yang harus dieksekusi sistem. Batch biasanya berupa proses-proses
dengan penggunaan sumber daya yang intensif (yaitu waktu pemroses, memori,
perangkat masukan/keluaran), program ini mempunyai prioritas yang rendah, dan biasa
digunakan sebagai pengisi (agar pemroses sibu) selama periode aktivitas
proses-proses interaktif rendah. Sasaran utama penjadwal jangka panjang adalah
memberi keseimbangan proses-proses campuran. Tipe-tipe penjadwal dapat
dikaitkan dengan state proses.
BAB II
ISTILAH DAN KONSEP PENJADWALA
v Ada pun Istilah-istilah dan Konsep-konsep Penjadwalan
Bagian
sistem operasi yang mengatur penjadwalan eksekusi proses-proses disebut
scheduler.
Algoritma
yang digunakan disebut algoritma penjadulan (scheduling algorithm).
·
Kriteria baik tidaknya
suatu algoritma penjadwalan ditentukan oleh:Fairness
·
Efficiency
·
Response Time
·
Turnaround Time
·
Throughput
v Penjadwalan
Proses
·
Antrian
·
Prioritas
·
Preempsi
v Jangka
penjadwalan
·
Pendek
·
Madya
·
panjang
v Tujuan
penjadwalan:
·
pelayanan yang adil untuk
semua pekerjaan
·
memaksimumkan throughput
·
memaksimumkan pemakaian prosesor
·
meminimumkan waktu tunggu
(overhead)
·
pemakaian sumber daya
seimbang
·
tidak terjadi penundaan
waktu tak hingga
·
kegiatan sumber daya dapat dideteksi terlebih
dahulu
v Perhitungan
kerja prosesor
t = lama proses pada prosesor
T = lama tanggap pada prosesor
Waktu sia-sia (waktu antri) = T – t
Rasio tanggap Rt = t / T
Rasio Penalti Rp = T/t
v Penjadwalan perosesor satu tingkat
– Pertama Tiba Pertama Dilayani
(PTPD)
– Proses Terpendek Dipertamakan (PTD)
– Proses Terpendek Dipertamakan
Preempsi (PTDP)
– Rasio Penalti Tertinggi
Dipertamakan (RPTD)
– Putar Gelang (PG)
– Putar Gelang Prioritas Berubah
(PGPB)
v Penjadwalan
multi tingkat
– Antrian multitingkat
– Antrian multitingkat berbalikan
v Penjadwalan
Satu Tingkat
Pertama
Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
First
Come First Served (FCFS)
Penjadualan
ini murni antrian.
Nama
Proses Saat
Tiba
v Lama
Proses Saat Mulai Saat Rampung Lama Tanggap
A
0 9 0 9 9
B
0 30 9 39 39
C
0 4 39 43 43
D
0 8 43 51 51
E
0 12 51 63 63
Jumlah
205
Rerata
41
Pertama
Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
First
Come First Served (FCFS)
Nama
Proses Saat
Tiba
v Lama
Proses Saat Mulai Saat Rampung Lama Tanggap
A
0 4 0 4 4
B
1 7 4 11 10
C
3 3 11 14 11
D
7 8 14 22 15
Jumlah
40
Rerata
10
Proses
Terpendek Dipertamakan (PTD)
Shortest
Job First (SJF)
Penjadualan
ini adalah antrian dengan prioritas, yang menjadi prioritas adalah proses yang
terpendek (tersingkat).
Nama
Proses Saat
Tiba
Lama
Proses
Nama
Proses Saat
Tiba
Lama
Proses
A
0 8 C 6 3
B
4 5 E 14 4
C
6 3 B 4 5
D
9 8 A 0 8
E
14 4 D 9 8
Proses
Terpendek Dipertamakan (PTD)
Shortest
Job First (SJF)
Nama Proses Saat Tiba Lama Proses Lama Mulai
Saat
Rampung Lama Tanggap
A
0 8 0 8 8
C
6 3 8 11 5
B
4 5 11 16 12
E
14 4 16 20 6
D
9 8 20 28 19
Jumlah
50
Rerata
10
Proses
Terpendek Dipertamakan Preempsi (PTDP) Preemptive Shortest Job First (PSJF)
Penjadualan
ini dengan prioritas dan preempsi
Proses
yang terpendek bisa didahulukan dengan cara membandingkan sisa waktu proses
yang sedang dilaksanakan dengan proses yang tiba, dan dapat menyebabkan proses
yang sedang berjalan terhenti untuk melaksanakan proses yang lebih
pendek/singkat.
Nama
Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
A
0 8
B
2 5
C
4 7
D
5 1
Barisan
saat
daftar
Proses
Proses
Tiba Proses Mulai Rampung Tanggap
A
0 8 0 14 14
B
2 5 2 8 6
C
4 7 14 21 17
D
5 1 5 6 1
Jumlah
38
Rerata
9.5
Rasio
Penalti Tertinggi Dipertamakan (PTD)
Highest
Penalti Ratio Next (HPRN)
Tetap
mendahulukan proses pendek ditambah dengan mempertimbangkan rasio penaltinya,
yang ditentukan berdasarkan lama waktu antriannya.
t
= lama proses
T
= lama tanggap
s
= waktu sia sia (waktu antri)
s
= (T-t)
Rp=
(s+t)/t
Nama
Proses Saat Tiba Lama Proses
A
0
4
B
1 2
C
2 5
D
3 8
E
4 4
Nama
Proses
Tiba
Selama Rasio Penalti
B
4 – 1 = 3 (3 + 2) / 2 = 2,5
C
4 – 2 = 2 (2 + 5) / 5 = 1,4
D
4 – 3 = 1 (1 + 8) / 8 = 1,125
E
4 – 4 = 0 (0 + 4) / 4 = 1
Nama
Proses
Tiba
Selama Rasio Penalti
C
6 – 2 = 4 (4 + 5) / 5 = 1,8
D
6 – 3 = 3 (3 + 8) / 8 = 1,375
E
6 – 4 = 2 (2 + 4) / 4 = 1,5
Nama
Proses
Tiba
Selama Rasio Penalti
D
11 – 3 = 8 (8 + 8) / 8 = 2
E
11 – 4 = 7 (7 + 4) / 4 = 2,75
Daftar
Proses
Nama
Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
Lama
Mulai
Saat
Rampung Lama Tanggap
A
0 4 0 4 4
B
1 2 4 6 5
C
2 5 6 11 9
D
3 8 15 23 20
E
4 4 11 15 11
Jumlah
49
Rerata
9.8
Putar
Gelang (PG)
Round
Robin (RR)
Penjadualan
ini tanpa prioritas & preempsi
Setiap
proses dilayani selama quantum waktu tertentu secara bergiliran.
Nama
Proses Saat Tiba Lama Proses
A
0 5
B
1 3
C
5 7
D
6 1
E
7 6
Kuantum
waktu (q) = 2
Barisan
saat
Daftar
Proses
Nama
Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
Lama
Mulai
Saat
Rampung Lama Tanggap
A
0 5 0 11 11
B
1 3 2 7 6
C
5 7 7 22 17
D
6 1 9 10 4
E
7 6 11 21 14
Jumlah
52
Rerata
10.4
Penjadwalan
dengan prioritas berubah-ubah
Putar
Gelang Prioritas Berubah (PGPB)
Selfish
Round Robin (RR)
v Penjadualan
yang menggunakan proiritas dapat diubah-ubah menjadi prioritas lainnya.
p = prioritas a = koefisien untuk
lama
s = waktu sia sia b = koefisien untuk
proses baru
t = waktu proses b/a = 1 =>
prioritas sama
u = tarif sewa b/a = 0 => prioritas
lama +
p = f ( s, t, u ) b/a prioritas baru
1 => prioritas baru > lama
3. Penjadwalan Multitingkat
v Proses dibedakan tingkatnya
berdasarkan kepentingannya.
v Penjadualan pada tiap tingkat dapat
bermacam-macam.
v Pada antrian multitingkat berbalikan,
tingkat satu dan lainnya saling berhubungan.
Antrian Multitingkat (Multilevel
queue)
Antrian Multitingkat Berbalikan
Feedback
multilevel queue
v Metoda
Evaluasi Penjadwalan
Ø evaluasi
analitikpemodelan deterministik analisis
model antrian
Ø simulasi
Ø implementasi
v Metode
Pemodelan Deterministik
Pekerjaan
sudah ditetapkan terlebih dahulu, menerapkan berbagai penjadualan dan
dievaluasi hasilnya.
Kelemahan:
Hanya tepat untuk model yang sudah dicoba,
untuk
model yang lain belum tentu.
v Metode
Analisis Model Antrian
Dengan
menganggap sistem komputer sebagai suatu jaringan alat layanan.
Dianalisa
berdasarkan model (rumus) yang diambil untuk tiap penjadualan.
Kelemahan:
Pengambilan model cukup rumit untuk sistem tertentu dan model tidak selalu
cocok dengan keadaan yang sebenarnya.
v Metode
Simulasi
Metode
ini berdasarkan sejumlah variabel yang disimulasikan sistem komputer yang
digunakan.
v Istilah-istilah dan Konsep-konsep
Penjadwalan
·
Bagian
sistem operasi yang mengatur penjadwalan eksekusi proses-proses disebut scheduler.
·
Algoritma
yang digunakan disebut algoritma penjadulan (scheduling algorithm).
·
Kriteria
baik tidaknya suatu algoritma penjadwalan ditentukan oleh:
·
Fairness
·
Efficiency
·
Response
Time
·
Turnaround
Time
·
Throughput
·
Penjadwalan
ProsesAntrian
v Tujuan penjadwalan:
–
pelayanan yang adil untuk semua pekerjaan
–
memaksimumkan throughput
–
memaksimumkan pemakaian prosesor
–
meminimumkan waktu tunggu (overhead)
–
pemakaian sumber daya seimbang
–
tidak terjadi penundaan waktu tak hingga
–
kegiatan sumber daya dapat dideteksi terlebih dahulu
2.
Penjadwalan Satu Tingkat
- Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
First Come First Served (FCFS)
Penjadualan ini murni antrian.
Nama
Proses
|
Saat
Tiba
|
Lama
Proses
|
Saat Mulai
|
Saat Rampung
|
Lama
Tanggap
|
A
|
0
|
9
|
0
|
9
|
9
|
B
|
0
|
30
|
9
|
39
|
39
|
C
|
0
|
4
|
39
|
43
|
43
|
D
|
0
|
8
|
43
|
51
|
51
|
E
|
0
|
12
|
51
|
63
|
63
|
Jumlah
|
205
|
||||
Rerata
|
41
|
- Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
First Come First Served (FCFS)
Nama
Proses
|
Saat
Tiba
|
Lama
Proses
|
Saat Mulai
|
Saat
Rampung
|
Lama
Tanggap
|
A
|
0
|
4
|
0
|
4
|
4
|
B
|
1
|
7
|
4
|
11
|
10
|
C
|
3
|
3
|
11
|
14
|
11
|
D
|
7
|
8
|
14
|
22
|
15
|
Jumlah
|
40
|
||||
Rerata
|
10
|
v Proses Terpendek Dipertamakan (PTD)
Shortest Job First (SJF)
Shortest Job First (SJF)
Penjadualan ini adalah antrian dengan prioritas, yang
menjadi prioritas adalah proses yang terpendek (tersingkat).
Nama Proses
|
Saat
Tiba
|
Lama
Proses
|
Nama Proses
|
Saat
Tiba
|
Lama
Proses
|
A
|
0
|
8
|
C
|
6
|
3
|
B
|
4
|
5
|
E
|
14
|
4
|
C
|
6
|
3
|
B
|
4
|
5
|
D
|
9
|
8
|
A
|
0
|
8
|
E
|
14
|
4
|
D
|
9
|
8
|
v Proses Terpendek Dipertamakan (PTD)
Shortest Job First (SJF)
Shortest Job First (SJF)
Nama
Proses
|
Saat
Tiba
|
Lama
Proses
|
Lama
Mulai
|
Saat Rampung
|
Lama Tanggap
|
A
|
0
|
8
|
0
|
8
|
8
|
C
|
6
|
3
|
8
|
11
|
5
|
B
|
4
|
5
|
11
|
16
|
12
|
E
|
14
|
4
|
16
|
20
|
6
|
D
|
9
|
8
|
20
|
28
|
19
|
Jumlah
|
50
|
||||
Rerata
|
10
|
v Proses Terpendek Dipertamakan
Preempsi (PTDP) Preemptive Shortest Job First (PSJF)
Penjadualan ini dengan prioritas dan preempsi
Proses yang terpendek bisa didahulukan dengan cara
membandingkan sisa waktu proses yang sedang dilaksanakan dengan proses yang
tiba, dan dapat menyebabkan proses yang sedang berjalan terhenti untuk
melaksanakan proses yang lebih pendek/singkat.
Nama Proses
|
Saat Tiba
|
Lama Proses
|
A
|
0
|
8
|
B
|
2
|
5
|
C
|
4
|
7
|
D
|
5
|
1
|
Barisan saat
daftar Proses
Proses
|
Tiba
|
Proses
|
Mulai
|
Rampung
|
Tanggap
|
A
|
0
|
8
|
0
|
14
|
14
|
B
|
2
|
5
|
2
|
8
|
6
|
C
|
4
|
7
|
14
|
21
|
17
|
D
|
5
|
1
|
5
|
6
|
1
|
Jumlah
|
38
|
||||
Rerata
|
9.5
|
- Rasio Penalti Tertinggi Dipertamakan (PTD)
Highest Penalti Ratio Next (HPRN)
Tetap mendahulukan proses pendek ditambah dengan
mempertimbangkan rasio penaltinya, yang ditentukan berdasarkan lama waktu
antriannya.
t = lama proses
T = lama tanggap
s = waktu sia sia (waktu antri)
s = (T-t)
Rp= (s+t)/t
Nama Proses
|
Saat Tiba
|
Lama Proses
|
A
|
0
|
4
|
B
|
1
|
2
|
C
|
2
|
5
|
D
|
3
|
8
|
E
|
4
|
4
|
Nama Proses
|
Tiba Selama
|
Rasio Penalti
|
B
|
4 – 1 = 3
|
(3 + 2) / 2 = 2,5
|
C
|
4 – 2 = 2
|
(2 + 5) / 5 = 1,4
|
D
|
4 – 3 = 1
|
(1 + 8) / 8 = 1,125
|
E
|
4 – 4 = 0
|
(0 + 4) / 4 = 1
|
Nama Proses
|
Tiba Selama
|
Rasio Penalti
|
C
|
6 – 2 = 4
|
(4 + 5) / 5 = 1,8
|
D
|
6 – 3 = 3
|
(3 + 8) / 8 = 1,375
|
E
|
6 – 4 = 2
|
(2 + 4) / 4 = 1,5
|
Nama Proses
|
Tiba Selama
|
Rasio Penalti
|
D
|
11 – 3 = 8
|
(8 + 8) / 8 = 2
|
E
|
11 – 4 = 7
|
(7 + 4) / 4 = 2,75
|
Daftar Proses
Nama
Proses
|
Saat
Tiba
|
Lama
Proses
|
Lama
Mulai
|
Saat Rampung
|
Lama Tanggap
|
A
|
0
|
4
|
0
|
4
|
4
|
B
|
1
|
2
|
4
|
6
|
5
|
C
|
2
|
5
|
6
|
11
|
9
|
D
|
3
|
8
|
15
|
23
|
20
|
E
|
4
|
4
|
11
|
15
|
11
|
Jumlah
|
49
|
||||
Rerata
|
9.8
|
v Putar Gelang (PG)
Round Robin (RR)
Round Robin (RR)
Penjadualan ini tanpa prioritas & preempsi
Setiap proses dilayani selama quantum waktu tertentu
secara bergiliran.
Nama Proses
|
Saat Tiba
|
Lama Proses
|
A
|
0
|
5
|
B
|
1
|
3
|
C
|
5
|
7
|
D
|
6
|
1
|
E
|
7
|
6
|
Kuantum waktu (q) = 2
Barisan saat
Daftar Proses
Nama
Proses
|
Saat
Tiba
|
Lama
Proses
|
Lama
Mulai
|
Saat Rampung
|
Lama Tanggap
|
A
|
0
|
5
|
0
|
11
|
11
|
B
|
1
|
3
|
2
|
7
|
6
|
C
|
5
|
7
|
7
|
22
|
17
|
D
|
6
|
1
|
9
|
10
|
4
|
E
|
7
|
6
|
11
|
21
|
14
|
Jumlah
|
52
|
||||
Rerata
|
10.4
|
v
Penjadwalan
dengan prioritas berubah-ubah
Putar Gelang Prioritas Berubah (PGPB)
Selfish Round Robin (RR)
Putar Gelang Prioritas Berubah (PGPB)
Selfish Round Robin (RR)
v Penjadualan yang menggunakan
proiritas dapat diubah-ubah menjadi prioritas lainnya.
p =
prioritas
a = koefisien untuk lama
s = waktu sia sia b = koefisien untuk proses baru
t = waktu proses b/a = 1 => prioritas sama
u = tarif sewa b/a = 0 => prioritas lama +
s = waktu sia sia b = koefisien untuk proses baru
t = waktu proses b/a = 1 => prioritas sama
u = tarif sewa b/a = 0 => prioritas lama +
p = f ( s, t, u
) b/a < 1
=> prioritas baru < lama
b/a > 1 => prioritas baru > lama
b/a > 1 => prioritas baru > lama
v Penjadwalan Multitingkat
v Proses dibedakan tingkatnya
berdasarkan kepentingannya.
v Penjadualan pada tiap tingkat
dapat bermacam-macam.
v Pada antrian multitingkat
berbalikan, tingkat satu dan lainnya saling berhubungan.
·
Antrian
Multitingkat (Multilevel queue)
v
Antrian
Multitingkat Berbalikan
Feedback multilevel queue
Feedback multilevel queue
v
Metoda Evaluasi Penjadwalan
·
evaluasi analitik pemodelan deterministik
·
analisis model antrian
·
simulasi
·
implementasi
·
Metode
Pemodelan Deterministik
Pekerjaan sudah ditetapkan terlebih
dahulu, menerapkan berbagai penjadualan dan dievaluasi hasilnya.
Kelemahan: Hanya tepat untuk model
yang sudah dicoba,
untuk model yang lain belum tentu.
v
Metode Analisis Model Antrian
Dengan menganggap sistem komputer
sebagai suatu jaringan alat layanan.
Dianalisa berdasarkan model (rumus)
yang diambil untuk tiap penjadualan.
Kelemahan: Pengambilan model cukup
rumit untuk sistem tertentu dan model tidak selalu cocok dengan keadaan yang
sebenarnya.
v
¨ Metode Simulasi
Metode ini berdasarkan sejumlah
variabel yang disimulasikan sistem komputer yang digunakan.
v
¨ Metode Implementasi
Metode ini bekerja dengan cara
mengamati hasil dari implementasi setiap penjadualan.
v Penjadwalan dengan prioritas berubah-ubah
Penjadwalan yang
menggunakan prioritas dapat diubah-ubah menjadi prioritas lainnya.
1.
Penjadwalan tanpa preempsi dengan prioritas
berubah-ubah P =
f(s,t,u)
Dengan :
p =
prioritas;
s = waktu
sia sia;
t = lama proses
u = tarif sewa
2.
Penjadwalan dengan preempsi dengan prioritas
berubah-ubah (PGPB = putar gelang prioritas berubah-ubah) dimana prioritas
tergantung pada proses lama dan proses baru, maka jika : a = koefisien untuk
proses lama dan b = koefisien untuk proses baru,
b/a = 1 Þ prioritas sama
b/a = 0 Þ prioritas lama
b/a < 1 Þ prioritas baru < lama
b/a > 1 Þ prioritas baru > lama
b/a > 1 Þ prioritas baru > lama
Kesimpulan
:
Tanpa
Prioritas
|
Dengan
Prioritas
|
|
Tanpa
Preempsi
|
PTPD
|
PTD / RPTD
|
Dengan
Preempsi
|
PG
|
PTDP
|
Penjadwalan Multitingkat
v Proses dibedakan
tingkatnya berdasarkan kepentingannya.
v Penjadwalan pada
tiap tingkat dapat bermacam-macam.
v Pada antrian multi
tingkat berbalikan, tingkat satu dan lainnya saling berhubungan.
Ø
Antrian Multi Tingkat (Multi level queue)
Mengumpulkan proses-proses yang
berkepentingan sama dalam 1 tingkat. Proses dikerjakan tingkat demi tingkat
dari tingkat tertinggi sampai dengan tingkat terendah dimana setiap tingkat
telah rampung dikerjakan
Tingkat 1 c/ proses pd sistem operasi
|
||||
P
|
||||
Tingkat 2 c/ proses pd prog. Interaktif
|
R
|
|||
O
|
||||
Tingkat 3 c/ proses pd program edit
|
S
|
|||
E
|
||||
Tingkat 4 c/ proses pd tumpukan
|
S
|
|||
O
|
||||
Tingkat 5 c/ proses pd borongan
|
R
|
|||
Ø
Antrian Multi
Tingkat Berbalikan /
Feedback multi level queue
Tingkat 1
|
P
|
Rampung
|
||||||||||||
Preempsi
|
||||||||||||||
Tingkat 2
|
P
|
Rampung
|
||||||||||||
Preempsi
|
||||||||||||||
Tingkat 3
|
P
|
Rampung
|
||||||||||||
Preempsi
|
||||||||||||||
Tingkat n
|
Rampung
|
|||||||||||||
Metoda Evaluasi Penjadwalan
Ø
evaluasi analitik
a.
pemodelan deterministik
pekerjaan sudah ditetapkan
terlebih dahulu, menerapkan berbagai penjadwalan dan dievaluasi hasilnya.
Nama proses
|
Saat tiba
|
Lama proses
|
A
|
0
|
12
|
B
|
0
|
30
|
C
|
0
|
2
|
D
|
0
|
8
|
E
|
0
|
10
|
Dari tabel tersebut dapat kita cari :
Macam penjadwalan
|
Rerata lama tanggap
|
Rerata waktu sia-sia
|
PTPD
|
42,4
|
30
|
PTD
|
29,2
|
14
|
PG (Q=8)
|
38,4
|
28
|
Keuntungan : ketepatan untuk menunjukkan rata-rata lama
tanggap / rata-rata waktu sia-sia
Kelemahan : hasil evaluasi hanya berlaku untuk proses yang telah
ditetapkan
b.
analisis model antrian
menganggap sistem komputer sebagai suatu
jaringan alat layan, menggunakan rumus distribusi probabilitas untuk
memperkirakan bentuk antrian dan bentuk pelaksanaan proses. Sasaran rumus
distribusi probabilitas adalah untuk lama proses, saat tiba dan kecepatan
layan. Sehingga dapat menentukan analisis jaringan antrian, dengan ditetapkan
rumus litte, yaitu : n = u . s, dengan n = rerata panjang antrian, s
= rerata waktu
sia-sia / waktu
tunggu, u = rerata kecepatan tiba proses baru.
Kelemahan : Pengambilan
model cukup rumit untuk sistem tertentu dan model tidak selalu cocok dengan
keadaan yang sebenarnya
Ø Metode Simulasi
Metode
ini berdasarkan sejumlah variabel yang disimulasikan sistem komputer yang
digunakan, memerlukan data masukan melalui bilangan acak.
Keuntungan
:
jika ditangani dengan baik maka metode ini cukup baik.
Kelemahan
:
mahal, karena banyak menggunakan jam prosesor dan ruang memori.
Ø Metode
Implementasi
Metode
ini bekerja dengan cara mengamati hasil dari implementasi setiap penjadwalan /
menerapkan berbagai penjadwalan pada pekerjaan yang sesungguhnya.
Keuntungan
:
cukup cermat.
Kelemahan
:
perubahan macam penjadwalan mengganggu pemakai komputer dan perubahan jenis pekerjaan
mengganggu penjadwalan. BAB
III
ALGORITMA PENJADWALAN
Penjadwalan CPU menyangkut penentuan proses-proses yang ada dalam ready queue yang kan di alokasikan pada CPU,terdapat beberapa algoritma penjadwalan CPU seperti di jelaskan pada subbab di bawah ini.
>>. First Come First Server (FCFS)
Pertama datang,pertama di layani,(First In,First Out atau FIFO) tidak peduli apakah burst time-nya panajang atau pendek,semua proses yang edang di kerjakan di selesaikan terlebih duluh barulah proses berikut nya di layani.
Penjadwalan FCFS merupakan penjadwalan:
- Penjadwalan non-preemptive(run-to-completion)
- Penjadwalan tidak berprioritas
>>. Shortest Job First Scheduler(SJF)
Pada penjadwalan SJF,proses yang memiliki CPU burst paling kecil di layani terlebih dahulu,terdapat dua skema:
Non preemtive,bila CPU diberikan pada proses,maka tidak bisa di tundah sampai CPU burst Preemptive,jika proses baru datang dengan panjang CPU burst lebih pendek dari sisah waktu proses yang saat itu sedang dieksekusi,proses ini di tundah dan di ganti dengan proses baru
Penjadwalan CPU menyangkut penentuan proses-proses yang ada dalam ready queue yang kan di alokasikan pada CPU,terdapat beberapa algoritma penjadwalan CPU seperti di jelaskan pada subbab di bawah ini.
>>. First Come First Server (FCFS)
Pertama datang,pertama di layani,(First In,First Out atau FIFO) tidak peduli apakah burst time-nya panajang atau pendek,semua proses yang edang di kerjakan di selesaikan terlebih duluh barulah proses berikut nya di layani.
Penjadwalan FCFS merupakan penjadwalan:
- Penjadwalan non-preemptive(run-to-completion)
- Penjadwalan tidak berprioritas
>>. Shortest Job First Scheduler(SJF)
Pada penjadwalan SJF,proses yang memiliki CPU burst paling kecil di layani terlebih dahulu,terdapat dua skema:
Non preemtive,bila CPU diberikan pada proses,maka tidak bisa di tundah sampai CPU burst Preemptive,jika proses baru datang dengan panjang CPU burst lebih pendek dari sisah waktu proses yang saat itu sedang dieksekusi,proses ini di tundah dan di ganti dengan proses baru
>> . Priority Scheduling
Algoritma SJF adalah suatu kasus khusus dari penjadwalan berprioritas,tiap-tiap proses di lengkapi dengan nomor prioritas(integer),CPU di alokasikan untuk proses yang memiliki prioritas paling tinggi(nilai integer terkecil biasanya merupakan prioritas terbesar). Jika beberapa proses memiliki prioritas yang sama,maka akan di gunakan algoritma FCFS. Penjadwalan berprioritas terdiri atas du skema yaitu Non-preemtive dan preemtive.
>>.Round-Robin Scheduling
Konsep dasar dari algoritma ini adalah dengan menggunakan time sharing,pada dasar alagoritma ini sama dengan FCFS, hanya saja bersifat preemptive,setiap proses mendapatkan waktu cpu yang di sebut dengan waktu quantum(quantum time) untuk membatasi waktu proses,biasanya 1-100 milidetik,setelah waktu habis,proses di tundah dan di tambahkan pada ready queue.
Jika suatu proses memiliki CPU burst lebih kecil dibandingkan dengan waktu quantum,maka proses tersebut akan melepaskan CPU jika telah selesai bekerja, sehingga CPU dapat selesai di gunakan oleh proses selanjutnya.
Konsep dasar dari algoritma ini adalah dengan menggunakan time sharing,pada dasar alagoritma ini sama dengan FCFS, hanya saja bersifat preemptive,setiap proses mendapatkan waktu cpu yang di sebut dengan waktu quantum(quantum time) untuk membatasi waktu proses,biasanya 1-100 milidetik,setelah waktu habis,proses di tundah dan di tambahkan pada ready queue.
Jika suatu proses memiliki CPU burst lebih kecil dibandingkan dengan waktu quantum,maka proses tersebut akan melepaskan CPU jika telah selesai bekerja, sehingga CPU dapat selesai di gunakan oleh proses selanjutnya.
>>. RR- FCFS
Round Robin First Come First Server,merupakan metoda penjadwalan yang lebih dulu sampai di ready queue akan di layani lebih dahulu dan quantum untuk proses di habiskan lebih dahulu,maka proses tersebut harus keluar dan masuk kembali ke antrian ready queue kalau masih ada sisah(List Masuk Belakang).
v RR- SJF (Non- Preemptive)
Round Robin First Shortest Job First(Non- Preemptive) merupakan penjadwalan dengan pemberian jatah waktu sebesar Q kepada setiap proses,tetapi pada saat AT sama,yang di pilih berikutnya adalah yang BT-nya terkecil.
>>.RR- SJF (Preemptive)
RR-SJF(preemptive) yaitu pemberian jatah waktu sebesar Q kepada setip proses.
Tujuan dari sistem time sharing adalah menjaga agar proses user mendapat tanggapan yang baik dari cpu, contoh yang sangat sederhana adalah user yang sedang mengetik dn mengedit teks berharap mendapatkan respons yg sangat tepat ketika tombol di ketikkan,sehingga apa yang di ketikan akan monitor.
Salah satu cara yang baik untuk mendapatkan tanggapan yang baik dari CPU adalah tidak mengijinkan job panjang menghambat job pendek,yaitu dengan cara mempunyai dua antrian.
A .MULTILEVEL FEEDBACK QUEUE SCHEDULING
Penjadwalan dengan menggunakan algoritma multilevel feedback queue sama dengan algoritma pada penjadwalan multilevel queue,pada penjadwalan feedback queue suatu proses yang dapat berpindah antar berbagi queue;again dapat di terapkan dengan cara ini,Multilevel-Feedback-Queue- Scheduler di gambarkan oleh parameter berikut:
Jumlah queue
Scheduling algoritma unuk tiap queue
Metoda yang di gunakan untuk memutuskan ketika upgrade suatu psoses
Metode yang di gunakan untuk memutuskan ketika menurunkan suatu proses
Metode yang di tentukan untuk mementukan queue nama yang akan di proses membutuhkan server
B. MULTIPLE- PROCESSOR SCHEDULING
Pada pembahasaan penjadwalan,telah di bahas permasalahan penjadwalaan CPU di singgle prosessor,penjadwalaan dimultiple menjadi lebih kompleks,banyak kemungkinan telah dicoba dan telah diketahui bahwa penjadwalan satu prosessor,tidak ada solusi yg terbaik
Beberapa sistem membawa struktur satu langkah kedepan, dengan membawa semua keputusan penjadwalan, I/O processing, dan aktifitas sitem yang lain ditangani oleh satu proses yang bertugas sebagai master prosesor.pada intinya penjadwalan pada multiprosesor adalah:
CPU scheduling lebih rumit ketika berbagi CPU tersedia
Prosessor homogen didalam suatu multiprosessor
Berbagi beban ( load sharing )
Asymmetric multiprosessing- hanya satu prosesor yang mengaks es struktur sistem data,sehingga mengurangi kebutuhan akan data shering
Round Robin First Come First Server,merupakan metoda penjadwalan yang lebih dulu sampai di ready queue akan di layani lebih dahulu dan quantum untuk proses di habiskan lebih dahulu,maka proses tersebut harus keluar dan masuk kembali ke antrian ready queue kalau masih ada sisah(List Masuk Belakang).
v RR- SJF (Non- Preemptive)
Round Robin First Shortest Job First(Non- Preemptive) merupakan penjadwalan dengan pemberian jatah waktu sebesar Q kepada setiap proses,tetapi pada saat AT sama,yang di pilih berikutnya adalah yang BT-nya terkecil.
>>.RR- SJF (Preemptive)
RR-SJF(preemptive) yaitu pemberian jatah waktu sebesar Q kepada setip proses.
Tujuan dari sistem time sharing adalah menjaga agar proses user mendapat tanggapan yang baik dari cpu, contoh yang sangat sederhana adalah user yang sedang mengetik dn mengedit teks berharap mendapatkan respons yg sangat tepat ketika tombol di ketikkan,sehingga apa yang di ketikan akan monitor.
Salah satu cara yang baik untuk mendapatkan tanggapan yang baik dari CPU adalah tidak mengijinkan job panjang menghambat job pendek,yaitu dengan cara mempunyai dua antrian.
A .MULTILEVEL FEEDBACK QUEUE SCHEDULING
Penjadwalan dengan menggunakan algoritma multilevel feedback queue sama dengan algoritma pada penjadwalan multilevel queue,pada penjadwalan feedback queue suatu proses yang dapat berpindah antar berbagi queue;again dapat di terapkan dengan cara ini,Multilevel-Feedback-Queue- Scheduler di gambarkan oleh parameter berikut:
Jumlah queue
Scheduling algoritma unuk tiap queue
Metoda yang di gunakan untuk memutuskan ketika upgrade suatu psoses
Metode yang di gunakan untuk memutuskan ketika menurunkan suatu proses
Metode yang di tentukan untuk mementukan queue nama yang akan di proses membutuhkan server
B. MULTIPLE- PROCESSOR SCHEDULING
Pada pembahasaan penjadwalan,telah di bahas permasalahan penjadwalaan CPU di singgle prosessor,penjadwalaan dimultiple menjadi lebih kompleks,banyak kemungkinan telah dicoba dan telah diketahui bahwa penjadwalan satu prosessor,tidak ada solusi yg terbaik
Beberapa sistem membawa struktur satu langkah kedepan, dengan membawa semua keputusan penjadwalan, I/O processing, dan aktifitas sitem yang lain ditangani oleh satu proses yang bertugas sebagai master prosesor.pada intinya penjadwalan pada multiprosesor adalah:
CPU scheduling lebih rumit ketika berbagi CPU tersedia
Prosessor homogen didalam suatu multiprosessor
Berbagi beban ( load sharing )
Asymmetric multiprosessing- hanya satu prosesor yang mengaks es struktur sistem data,sehingga mengurangi kebutuhan akan data shering
C.
REAL TIME SCHEDULING
Deskripsi fasilitas penjadwalan yang di butuhkan untuk mendukung real time computing dengan bantuan sistem komputer.terdapat dua Real Time computing.
1. Sistem Hard real time: Diperlukan untuk menyudahi suatu tugas penting dalam sejumlah waktu,secara umum , sebuah proses dikirim dengan sebuah pernyataan jumlah waktu yg dibutuhkan untuk menyelesaikan atau menjalankan I/O.
2. Soft real-time computing: Memerlukan proses penting yg menerima prioritas lebih sedikit dari sebelumnya walaupun menambah fungsi soft real-time kesistem time sharing mungkin akan mengakibatkan pembagian sumber yg tidak adil dan mengakibatkan delai yg lebih lama,atau mungkin pembatalan bagi proses tertentu , hasilnya adalah tujuan secara umum sistem yg bisa mendukung multimedia,graphic berkecepatan tinggi,dan variasi tugas yang tidak bisah di terimah di lingkungan yg tidak mendukung soft real time computing.
Deskripsi fasilitas penjadwalan yang di butuhkan untuk mendukung real time computing dengan bantuan sistem komputer.terdapat dua Real Time computing.
1. Sistem Hard real time: Diperlukan untuk menyudahi suatu tugas penting dalam sejumlah waktu,secara umum , sebuah proses dikirim dengan sebuah pernyataan jumlah waktu yg dibutuhkan untuk menyelesaikan atau menjalankan I/O.
2. Soft real-time computing: Memerlukan proses penting yg menerima prioritas lebih sedikit dari sebelumnya walaupun menambah fungsi soft real-time kesistem time sharing mungkin akan mengakibatkan pembagian sumber yg tidak adil dan mengakibatkan delai yg lebih lama,atau mungkin pembatalan bagi proses tertentu , hasilnya adalah tujuan secara umum sistem yg bisa mendukung multimedia,graphic berkecepatan tinggi,dan variasi tugas yang tidak bisah di terimah di lingkungan yg tidak mendukung soft real time computing.
D. PENJADWALAN THREAD
Pada pembahasan theads,kita menenal threads untuk model proses,hal itu mengijinkan sebuah proses untuk mempunyai kontrol terhadap multiple threads.lebih lanjut bisah membedakan User Level dan karnel level therads.
v Java Thread dan Algoritmanya
Penjadwalan thread yang Runnable oleh java firtual machine dilakukan dengan konsep preemtive dan mempunyai prioritas tertinggi.dalam algoritma,kriteria-kriteria evaluasi di tentukan terlebih dahulu.seperti utilisdi gunakan dan asinya di lihat dari segi waktu tunggu dan throughput yang di sesuaikan dengan waktu turnaround-nya.
v Penjadwalan java tread
Java virtual machine menjadwalkan tread menggunakan preemtive,berdasarkan prioritas algoritma penjadwalan.
v Prioritas thread
Java firtual machine memilih thread yg runnable dengan prioritas tertinggi,semua thread java mempunyai prioritas dari 1 sampai 10.
I. EVALUASI ALGORITMA
Evaluasi Algoritma adalah bagaimana kita memilih sebuah algoritma penjadwalan CPU untuk sistem –sistem tertentu,yg menjadi pokok masalah adalah kriteria seperi apa yg digunakan untuk memilih sebuah algoritma.
.
Ketika kriteria pemilihan telah didefenisikan,maka kita dapat mengevaluasi beragam algoritma,terdapat sejumlah metode evaluasi untuk melakukan hal ini, diantaranya:
1. Pemodelan deterministik
Merupakan evaluasi analistik,evaluasi analistik menggunakan algoritma dan beban kerja sistem untuk menghasilkan satu rumus atau angka yg menunjukan kriteria suatu algoritma untuk beban kerja tertentu
2. Pemodelan antrian
Suatu sistem komputer dipandang sebagai suatu jaringan pelayan ( server ), masing-masing pelayan mempunyai satu antrian dari proses-proses yg menunggu layanan
3. Simulasi
Simulasi dapat memberikan evaluasi algoritma penjadwalan dengan lebih akurat, simulasi melibatkan pemograman model sistem komputer
4. Implementas
Simulasi hanya memberikan akurasi yg terbatas,satu-satunya cara yg paling tepad dalam mengevaluasi algoritma penjadwalan adalah mengimplementasikannya,menjalankanya pada sistem nyata dan melihatnya bekerja
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penjadwalan proses yaitu kumpulan kebijaksanaan dari mekanisme sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang di lakukan oleh sistem komputer.
Pada sistem komputer terdapat beberapa bentuk penjadwalan : admission
(pintu masuk kesistem ), memori, dan CPU scheduler
Penjadwalan CPU menyangkut penentuan proses-proses yang ada dalam ready queue yang di alokasikan pada CPU.
B. Saran
Adapun yang menjadi saran kami di dalam penulisan makalah ini,kami sangat mengharapkan agar dapat memberikan penjelasan mengenai penjadwalan proses,di era sekarang dalam upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi yang di terapkan dalam dunia pebdidikan, setidaknya makalah ini dapat memberikan gambaran atau garis besar yang mengenai penjadwalan proses hingga dapat menjawab apa yang menjadi penghalang dalam peningkatan mutu pendidikan. Muda-mudahan makalah ini dapat memenuhi fungsinya serta bermanfaat bagi kita semua dalam aspek pendidikan. Tak lupa saran dan kritik yang bersifat membangun dari dosen pembimbing dan teman-teman yang sangat kami harapkan guna penyempurnaan makalh berikut nya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penjadwalan proses yaitu kumpulan kebijaksanaan dari mekanisme sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang di lakukan oleh sistem komputer.
Pada sistem komputer terdapat beberapa bentuk penjadwalan : admission
(pintu masuk kesistem ), memori, dan CPU scheduler
Penjadwalan CPU menyangkut penentuan proses-proses yang ada dalam ready queue yang di alokasikan pada CPU.
B. Saran
Adapun yang menjadi saran kami di dalam penulisan makalah ini,kami sangat mengharapkan agar dapat memberikan penjelasan mengenai penjadwalan proses,di era sekarang dalam upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi yang di terapkan dalam dunia pebdidikan, setidaknya makalah ini dapat memberikan gambaran atau garis besar yang mengenai penjadwalan proses hingga dapat menjawab apa yang menjadi penghalang dalam peningkatan mutu pendidikan. Muda-mudahan makalah ini dapat memenuhi fungsinya serta bermanfaat bagi kita semua dalam aspek pendidikan. Tak lupa saran dan kritik yang bersifat membangun dari dosen pembimbing dan teman-teman yang sangat kami harapkan guna penyempurnaan makalh berikut nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar