Sabtu, 08 Juli 2017

TEKNIK PENJADWALAN PROSESOR@verisiregar






TEKNIK PENJADWALAN PROSESOR

 
 





                           DISUSUN OLEH :
NAMA   :  VERIANDO SORMIN
NIM       :  1513121522
DOSEN :  HARTONO, S.KOM., M.KOM



      STMIK IBBI MEDAN
                     2017


















BAB 1
Defenisi Teknik Penjadwalan Prosesor

Teknik Penjadwalan Prosesor Merupakan basis sistem operasi multiprogramming. Dengan mengalihkan pemroses diantara proses- proses yang ada, system operasi membuat system computer menjadi lebih produktif dan efisien. Sasaran multiprogramming adalah mempunyai proses yang berjalan (dieksekuasi) disetiap waktu untuk memaksimumkan utilisasi pemroses. Untuk system komputer dengan pemroses tunggal (disebut system uniprocessor atau single processor) maka tidak pernah lebih dari satu proses yang berjalan (Running).

Jika terdapat beberapa proses di System, satu proses berjalan sedangkan sisanya menunggu sampai pemroses bebas dan proses itu dijadwalkan untuk berjalan.

Jangka penjadwalan adalah merupakan interval atau range waktu dimana sistem operasi melalukan. Jangka penjadwalan proses dibedakan menjadi tiga:

·         Penjadwal jangka pendek (Short-Term Scheduller). Penjadwalan jangka pendek bertugas menjadwalkan alokasi pemroses di antara proses-proses Ready yang berada di memori utama. sasaran utama penjadwal jangka pendek adalah memaksimumkan kinerja sistem untuk memenuhi satu kumpulan kriteria yang diharapkan. Penjadwal ini dijalankan setiap terjadi pengalihan proses untuk memilih proses berikutnya yang harus dijalankan. 



·         Penjadwal jangka menengah (Medium-Term Scheduller). Setelah eksekusi selama suatu waktu, proses mungkin ditunda karena permintaan layanan masukan/keluaran atau memanggil suatu system call. Proses-proses yang tertunda tidak dapat membuat suatu kemajuan untuk menuju selesai sampai ondisi yang menyebabkannya hilang. Agar ruang memori dapat bermanfaat maka proses dipindah dari memori utama ke memori sekunder sehingga tersedia ruang yang lebih besar untuk proses yang lain. Kapasitas memori utama terbatas untuk sejumlah proses yang aktif. Aktivitas pemindahan proses yang tertunda dari memori utama ke memori sekunder disebut swapping. Penjadwal jangka menengah bertugas menangani proses swapping . Proses yang mempunyai kepentingan kecil saat itu adalah proses yang tertunda. Tetapi begitu kondii yang membuat proses tertunda hilang dan proses dimasukkan kembali ke memori utama dan Ready. Penjadwal jangka menengah mengendalikan transisi dari suspended ke ready (dari state suspend ke Ready dari proses yang mengalami Swaping)



·         Penjadwal jangka panjang (Long-Term Scheduller). Penjadwal jangka panjang bekerja terhadap antrian batch dan memilih batch berikutnya yang harus dieksekusi sistem. Batch biasanya berupa proses-proses dengan penggunaan sumber daya yang intensif (yaitu waktu pemroses, memori, perangkat masukan/keluaran), program ini mempunyai prioritas yang rendah, dan biasa digunakan sebagai pengisi (agar pemroses sibu) selama periode aktivitas proses-proses interaktif rendah. Sasaran utama penjadwal jangka panjang adalah memberi keseimbangan proses-proses campuran. Tipe-tipe penjadwal dapat dikaitkan dengan state proses.






BAB II
ISTILAH  DAN KONSEP PENJADWALA
v  Ada pun  Istilah-istilah dan Konsep-konsep Penjadwalan
Bagian sistem operasi yang mengatur penjadwalan eksekusi proses-proses disebut scheduler.
Algoritma yang digunakan disebut algoritma penjadulan (scheduling algorithm).
·         Kriteria baik tidaknya suatu algoritma penjadwalan ditentukan oleh:Fairness
·         Efficiency
·         Response Time
·         Turnaround Time
·         Throughput
v  Penjadwalan Proses
·         Antrian
·         Prioritas
·         Preempsi
v  Jangka penjadwalan
·         Pendek
·         Madya
·         panjang
v  Tujuan penjadwalan:
·         pelayanan yang adil untuk semua pekerjaan
·          memaksimumkan throughput
·          memaksimumkan pemakaian prosesor
·         meminimumkan waktu tunggu (overhead)
·         pemakaian sumber daya seimbang
·         tidak terjadi penundaan waktu tak hingga
·          kegiatan sumber daya dapat dideteksi terlebih dahulu
v  Perhitungan kerja prosesor
t = lama proses pada prosesor
T = lama tanggap pada prosesor
Waktu sia-sia (waktu antri) = T – t
Rasio tanggap Rt = t / T
Rasio Penalti Rp = T/t
v  Penjadwalan perosesor  satu tingkat
– Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
– Proses Terpendek Dipertamakan (PTD)
– Proses Terpendek Dipertamakan Preempsi (PTDP)
– Rasio Penalti Tertinggi Dipertamakan (RPTD)
– Putar Gelang (PG)
– Putar Gelang Prioritas Berubah (PGPB)
v  Penjadwalan multi tingkat
– Antrian multitingkat
– Antrian multitingkat berbalikan
v  Penjadwalan Satu Tingkat
Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
First Come First Served (FCFS)
Penjadualan ini murni antrian.
Nama Proses Saat
Tiba
v  Lama Proses Saat Mulai Saat Rampung Lama Tanggap
A 0 9 0 9 9
B 0 30 9 39 39
C 0 4 39 43 43
D 0 8 43 51 51
E 0 12 51 63 63
Jumlah 205
Rerata 41
Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
First Come First Served (FCFS)
Nama Proses Saat
Tiba
v  Lama Proses Saat Mulai Saat Rampung Lama Tanggap
A 0 4 0 4 4
B 1 7 4 11 10
C 3 3 11 14 11
D 7 8 14 22 15
Jumlah 40
Rerata 10
Proses Terpendek Dipertamakan (PTD)
Shortest Job First (SJF)
Penjadualan ini adalah antrian dengan prioritas, yang menjadi prioritas adalah proses yang terpendek (tersingkat).
Nama Proses Saat
Tiba
Lama
Proses
Nama Proses Saat
Tiba
Lama
Proses
A 0 8 C 6 3
B 4 5 E 14 4
C 6 3 B 4 5
D 9 8 A 0 8
E 14 4 D 9 8
Proses Terpendek Dipertamakan (PTD)
Shortest Job First (SJF)
Nama Proses Saat Tiba Lama Proses Lama Mulai
Saat Rampung Lama Tanggap
A 0 8 0 8 8
C 6 3 8 11 5
B 4 5 11 16 12
E 14 4 16 20 6
D 9 8 20 28 19
Jumlah 50
Rerata 10
Proses Terpendek Dipertamakan Preempsi (PTDP) Preemptive Shortest Job First (PSJF)
Penjadualan ini dengan prioritas dan preempsi
Proses yang terpendek bisa didahulukan dengan cara membandingkan sisa waktu proses yang sedang dilaksanakan dengan proses yang tiba, dan dapat menyebabkan proses yang sedang berjalan terhenti untuk melaksanakan proses yang lebih pendek/singkat.
Nama Proses
Saat Tiba
Lama Proses
A 0 8
B 2 5
C 4 7
D 5 1
Barisan saat
daftar Proses
Proses Tiba Proses Mulai Rampung Tanggap
A 0 8 0 14 14
B 2 5 2 8 6
C 4 7 14 21 17
D 5 1 5 6 1
Jumlah 38
Rerata 9.5
Rasio Penalti Tertinggi Dipertamakan (PTD)
Highest Penalti Ratio Next (HPRN)
Tetap mendahulukan proses pendek ditambah dengan mempertimbangkan rasio penaltinya, yang ditentukan berdasarkan lama waktu antriannya.
t = lama proses
T = lama tanggap
s = waktu sia sia (waktu antri)
s = (T-t)
Rp= (s+t)/t
Nama Proses Saat Tiba Lama Proses
A
0 4
B 1 2
C 2 5
D 3 8
E 4 4
Nama Proses
Tiba Selama Rasio Penalti
B 4 – 1 = 3 (3 + 2) / 2 = 2,5
C 4 – 2 = 2 (2 + 5) / 5 = 1,4
D 4 – 3 = 1 (1 + 8) / 8 = 1,125
E 4 – 4 = 0 (0 + 4) / 4 = 1
Nama Proses
Tiba Selama Rasio Penalti
C 6 – 2 = 4 (4 + 5) / 5 = 1,8
D 6 – 3 = 3 (3 + 8) / 8 = 1,375
E 6 – 4 = 2 (2 + 4) / 4 = 1,5
Nama Proses
Tiba Selama Rasio Penalti
D 11 – 3 = 8 (8 + 8) / 8 = 2
E 11 – 4 = 7 (7 + 4) / 4 = 2,75
Daftar Proses
Nama
Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
Lama
Mulai
Saat Rampung Lama Tanggap
A 0 4 0 4 4
B 1 2 4 6 5
C 2 5 6 11 9
D 3 8 15 23 20
E 4 4 11 15 11
Jumlah 49
Rerata 9.8
Putar Gelang (PG)
Round Robin (RR)
Penjadualan ini tanpa prioritas & preempsi
Setiap proses dilayani selama quantum waktu tertentu secara bergiliran.
Nama Proses Saat Tiba Lama Proses
A 0 5
B 1 3
C 5 7
D 6 1
E 7 6
Kuantum waktu (q) = 2
Barisan saat
Daftar Proses
Nama
Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
Lama
Mulai
Saat Rampung Lama Tanggap
A 0 5 0 11 11
B 1 3 2 7 6
C 5 7 7 22 17
D 6 1 9 10 4
E 7 6 11 21 14
Jumlah 52
Rerata 10.4
Penjadwalan dengan prioritas berubah-ubah
Putar Gelang Prioritas Berubah (PGPB)
Selfish Round Robin (RR)
v  Penjadualan yang menggunakan proiritas dapat diubah-ubah menjadi prioritas lainnya.
p = prioritas a = koefisien untuk lama
s = waktu sia sia b = koefisien untuk proses baru
t = waktu proses b/a = 1 => prioritas sama
u = tarif sewa b/a = 0 => prioritas lama +
p = f ( s, t, u ) b/a prioritas baru 1 => prioritas baru > lama
3. Penjadwalan Multitingkat
v Proses dibedakan tingkatnya berdasarkan kepentingannya.
v Penjadualan pada tiap tingkat dapat bermacam-macam.
v Pada antrian multitingkat berbalikan, tingkat satu dan lainnya saling berhubungan.
Antrian Multitingkat (Multilevel queue)
Antrian Multitingkat Berbalikan
Feedback multilevel queue
v  Metoda Evaluasi Penjadwalan
Ø  evaluasi analitikpemodelan deterministik analisis model antrian
Ø  simulasi
Ø  implementasi
v  Metode Pemodelan Deterministik
Pekerjaan sudah ditetapkan terlebih dahulu, menerapkan berbagai penjadualan dan dievaluasi hasilnya.
Kelemahan: Hanya tepat untuk model yang sudah dicoba,
untuk model yang lain belum tentu.
v  Metode Analisis Model Antrian
Dengan menganggap sistem komputer sebagai suatu jaringan alat layanan.
Dianalisa berdasarkan model (rumus) yang diambil untuk tiap penjadualan.
Kelemahan: Pengambilan model cukup rumit untuk sistem tertentu dan model tidak selalu cocok dengan keadaan yang sebenarnya.
v  Metode Simulasi
Metode ini berdasarkan sejumlah variabel yang disimulasikan sistem komputer yang digunakan.

v  Istilah-istilah dan Konsep-konsep Penjadwalan
·         Bagian sistem operasi yang mengatur penjadwalan eksekusi proses-proses disebut scheduler.
·         Algoritma yang digunakan disebut algoritma penjadulan (scheduling algorithm).
·         Kriteria baik tidaknya suatu algoritma penjadwalan ditentukan oleh:
·         Fairness
·         Efficiency
·         Response Time
·         Turnaround Time
·         Throughput
·         Penjadwalan ProsesAntrian

v  Tujuan penjadwalan:
–       pelayanan yang adil untuk semua pekerjaan
–       memaksimumkan throughput
–       memaksimumkan pemakaian prosesor
–       meminimumkan waktu tunggu (overhead)
–       pemakaian sumber daya seimbang
–       tidak terjadi penundaan waktu tak hingga
–       kegiatan sumber daya dapat dideteksi terlebih dahulu
2.     Penjadwalan Satu Tingkat
  • Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
First Come First Served (FCFS)
Penjadualan ini murni antrian.
Nama Proses
Saat
Tiba
Lama Proses
Saat Mulai
Saat Rampung
Lama Tanggap
A
0
9
0
9
9
B
0
30
9
39
39
C
0
4
39
43
43
D
0
8
43
51
51
E
0
12
51
63
63




Jumlah
205




Rerata
41
  • Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
    First Come First Served (FCFS)
Nama Proses
Saat
Tiba
Lama Proses
Saat Mulai
Saat Rampung
Lama Tanggap
A
0
4
0
4
4
B
1
7
4
11
10
C
3
3
11
14
11
D
7
8
14
22
15




Jumlah
40




Rerata
10
v  Proses Terpendek Dipertamakan (PTD)
Shortest Job First (SJF)
Penjadualan ini adalah antrian dengan prioritas, yang menjadi prioritas adalah proses yang terpendek (tersingkat).
Nama Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
Nama Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
A
0
8
C
6
3
B
4
5
E
14
4
C
6
3
B
4
5
D
9
8
A
0
8
E
14
4
D
9
8
v  Proses Terpendek Dipertamakan (PTD)
Shortest Job First (SJF)
Nama
Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
Lama
Mulai
Saat Rampung
Lama Tanggap
A
0
8
0
8
8
C
6
3
8
11
5
B
4
5
11
16
12
E
14
4
16
20
6
D
9
8
20
28
19




Jumlah
50




Rerata
10
v  Proses Terpendek Dipertamakan Preempsi (PTDP) Preemptive Shortest Job First (PSJF)
Penjadualan ini dengan prioritas dan preempsi
Proses yang terpendek bisa didahulukan dengan cara membandingkan sisa waktu proses yang sedang dilaksanakan dengan proses yang tiba, dan dapat menyebabkan proses yang sedang berjalan terhenti untuk melaksanakan proses yang lebih pendek/singkat.
Nama Proses
Saat Tiba
Lama Proses
A
0
8
B
2
5
C
4
7
D
5
1
Barisan saat


daftar Proses
Proses
Tiba
Proses
Mulai
Rampung
Tanggap
A
0
8
0
14
14
B
2
5
2
8
6
C
4
7
14
21
17
D
5
1
5
6
1




Jumlah
38




Rerata
9.5
  • Rasio Penalti Tertinggi Dipertamakan (PTD)
Highest Penalti Ratio Next (HPRN)
Tetap mendahulukan proses pendek ditambah dengan mempertimbangkan rasio penaltinya, yang ditentukan berdasarkan lama waktu antriannya.
t = lama proses
T = lama tanggap
s = waktu sia sia (waktu antri)
s = (T-t)
Rp= (s+t)/t
Nama Proses
Saat Tiba
Lama Proses
A
0
4
B
1
2
C
2
5
D
3
8
E
4
4




Nama Proses
Tiba Selama
Rasio Penalti
B
4 – 1 = 3
(3 + 2) / 2 = 2,5
C
4 – 2 = 2
(2 + 5) / 5 = 1,4
D
4 – 3 = 1
(1 + 8) / 8 = 1,125
E
4 – 4 = 0
(0 + 4) / 4 = 1

Nama Proses
Tiba Selama
Rasio Penalti
C
6 – 2 = 4
(4 + 5) / 5 = 1,8
D
6 – 3 = 3
(3 + 8) / 8 = 1,375
E
6 – 4 = 2
(2 + 4) / 4 = 1,5

Nama Proses
Tiba Selama
Rasio Penalti
D
11 – 3 = 8
(8 + 8) / 8 = 2
E
11 – 4 = 7
(7 + 4) / 4 = 2,75
Daftar Proses
Nama
Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
Lama
Mulai
Saat Rampung
Lama Tanggap
A
0
4
0
4
4
B
1
2
4
6
5
C
2
5
6
11
9
D
3
8
15
23
20
E
4
4
11
15
11




Jumlah
49




Rerata
9.8
v  Putar Gelang (PG)
Round Robin (RR)
Penjadualan ini tanpa prioritas & preempsi
Setiap proses dilayani selama quantum waktu tertentu secara bergiliran.
Nama Proses
Saat Tiba
Lama Proses
A
0
5
B
1
3
C
5
7
D
6
1
E
7
6
Kuantum waktu (q) = 2
Barisan saat


Daftar Proses
Nama
Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
Lama
Mulai
Saat Rampung
Lama Tanggap
A
0
5
0
11
11
B
1
3
2
7
6
C
5
7
7
22
17
D
6
1
9
10
4
E
7
6
11
21
14




Jumlah
52




Rerata
10.4
v  Penjadwalan dengan prioritas berubah-ubah
Putar Gelang Prioritas Berubah (PGPB)
Selfish Round Robin (RR)
v  Penjadualan yang menggunakan proiritas dapat diubah-ubah menjadi prioritas lainnya.
p = prioritas              a = koefisien untuk lama
s = waktu sia sia       b = koefisien untuk proses baru
t = waktu proses       b/a = 1 => prioritas sama
u = tarif sewa            b/a = 0 => prioritas lama +
p = f ( s, t, u )            b/a < 1 => prioritas baru < lama
b/a > 1 => prioritas baru > lama
v  Penjadwalan Multitingkat
v Proses dibedakan tingkatnya berdasarkan kepentingannya.
v Penjadualan pada tiap tingkat dapat bermacam-macam.
v Pada antrian multitingkat berbalikan, tingkat satu dan lainnya saling berhubungan.
·         Antrian Multitingkat (Multilevel queue)
v  Antrian Multitingkat Berbalikan
Feedback multilevel queue
v  Metoda Evaluasi Penjadwalan
·         evaluasi analitik pemodelan deterministik
·         analisis model antrian
·         simulasi
·         implementasi
·          Metode Pemodelan Deterministik
Pekerjaan sudah ditetapkan terlebih dahulu, menerapkan berbagai penjadualan dan dievaluasi hasilnya.
Kelemahan: Hanya tepat untuk model yang sudah dicoba,
untuk model yang lain belum tentu.
v  Metode Analisis Model Antrian
Dengan menganggap sistem komputer sebagai suatu jaringan alat layanan.
Dianalisa berdasarkan model (rumus) yang diambil untuk tiap penjadualan.
Kelemahan: Pengambilan model cukup rumit untuk sistem tertentu dan model tidak selalu cocok dengan keadaan yang sebenarnya.

v  ¨   Metode Simulasi
Metode ini berdasarkan sejumlah variabel yang disimulasikan sistem komputer yang digunakan.
v  ¨   Metode Implementasi
Metode ini bekerja dengan cara mengamati hasil dari implementasi setiap penjadualan.

v  Penjadwalan dengan prioritas berubah-ubah
Penjadwalan yang menggunakan prioritas dapat diubah-ubah menjadi prioritas lainnya.
1.             Penjadwalan tanpa preempsi dengan prioritas berubah-ubah  P = f(s,t,u)
Dengan :         
p = prioritas;               
s = waktu sia sia;
                 t = lama proses           
                 u = tarif sewa
2.             Penjadwalan dengan preempsi dengan prioritas berubah-ubah (PGPB = putar gelang prioritas berubah-ubah) dimana prioritas tergantung pada proses lama dan proses baru, maka jika : a = koefisien untuk proses lama dan b = koefisien untuk proses baru,
  b/a = 1 Þ prioritas sama
     b/a = 0 Þ prioritas lama
              b/a < 1 Þ prioritas baru < lama
     b/a > 1
Þ prioritas baru > lama


Kesimpulan :

Tanpa
Prioritas
Dengan
Prioritas
Tanpa
Preempsi
PTPD
PTD / RPTD
Dengan
Preempsi
PG
PTDP




Penjadwalan Multitingkat

v  Proses dibedakan tingkatnya berdasarkan kepentingannya.
v  Penjadwalan pada tiap tingkat dapat bermacam-macam.
v  Pada antrian multi tingkat berbalikan, tingkat satu dan lainnya saling berhubungan.

Ø Antrian Multi Tingkat (Multi level queue)
Mengumpulkan proses-proses yang berkepentingan sama dalam 1 tingkat. Proses dikerjakan tingkat demi tingkat dari tingkat tertinggi sampai dengan tingkat terendah dimana setiap tingkat telah rampung dikerjakan


Tingkat 1 c/ proses pd sistem operasi






P

Tingkat 2 c/ proses pd prog. Interaktif


R




O

Tingkat 3 c/ proses pd program edit


S




E

Tingkat 4 c/ proses pd tumpukan      


S




O

Tingkat 5 c/ proses pd borongan


R















Ø Antrian Multi Tingkat Berbalikan /
Feedback multi level queue
















Tingkat 1










P

Rampung





















Preempsi

































Tingkat 2











P

Rampung











Preempsi

































Tingkat 3











P

Rampung











Preempsi
















































Tingkat n













Rampung

















Metoda Evaluasi Penjadwalan
Ø evaluasi analitik
a.         pemodelan deterministik
pekerjaan sudah ditetapkan terlebih dahulu, menerapkan berbagai penjadwalan dan dievaluasi hasilnya.
Nama proses
Saat tiba
Lama proses
A
0
12
B
0
30
C
0
2
D
0
8
E
0
10

Dari tabel tersebut dapat kita cari :
Macam penjadwalan
Rerata lama tanggap
Rerata waktu sia-sia
PTPD
42,4
30
PTD
29,2
14
PG (Q=8)
38,4
28

Keuntungan : ketepatan untuk menunjukkan rata-rata lama tanggap / rata-rata waktu sia-sia
Kelemahan : hasil evaluasi hanya berlaku untuk proses yang telah ditetapkan

b.         analisis model antrian
menganggap sistem komputer sebagai suatu jaringan alat layan, menggunakan rumus distribusi probabilitas untuk memperkirakan bentuk antrian dan bentuk pelaksanaan proses. Sasaran rumus distribusi probabilitas adalah untuk lama proses, saat tiba dan kecepatan layan. Sehingga dapat menentukan analisis jaringan antrian, dengan ditetapkan rumus litte, yaitu : n = u . s, dengan n = rerata panjang antrian,  s  =  rerata  waktu  sia-sia  /  waktu  tunggu, u = rerata kecepatan tiba proses baru.
Kelemahan : Pengambilan model cukup rumit untuk sistem tertentu dan model tidak selalu cocok dengan keadaan yang sebenarnya

Ø Metode Simulasi
Metode ini berdasarkan sejumlah variabel yang disimulasikan sistem komputer yang digunakan, memerlukan data masukan melalui bilangan acak.
Keuntungan : jika ditangani dengan baik maka metode ini cukup baik.
Kelemahan : mahal, karena banyak menggunakan jam prosesor dan ruang memori.

Ø Metode Implementasi
Metode ini bekerja dengan cara mengamati hasil dari implementasi setiap penjadwalan / menerapkan berbagai penjadwalan pada pekerjaan yang sesungguhnya.
Keuntungan : cukup cermat.
Kelemahan : perubahan macam penjadwalan mengganggu pemakai komputer dan perubahan jenis pekerjaan mengganggu penjadwalan.    BAB III
                             ALGORITMA PENJADWALAN

          Penjadwalan CPU menyangkut penentuan proses-proses yang ada dalam ready queue yang kan di alokasikan pada CPU,terdapat beberapa algoritma penjadwalan CPU seperti di jelaskan pada subbab di bawah ini.

            >>.  First Come First Server (FCFS)
Pertama datang,pertama di layani,(First In,First Out atau FIFO) tidak peduli apakah burst time-nya panajang atau pendek,semua proses yang edang di kerjakan di selesaikan terlebih duluh barulah proses berikut nya di layani.
Penjadwalan FCFS merupakan penjadwalan:
                    - Penjadwalan non-preemptive(run-to-completion)
                    - Penjadwalan tidak berprioritas
        >>. Shortest Job First Scheduler(SJF)
Pada penjadwalan SJF,proses yang memiliki CPU burst paling kecil di layani terlebih dahulu,terdapat dua skema:
 Non preemtive,bila CPU diberikan pada proses,maka tidak bisa di tundah sampai CPU burst    Preemptive,jika proses baru datang dengan panjang CPU burst lebih pendek dari sisah waktu proses yang saat itu sedang dieksekusi,proses ini di tundah dan di ganti dengan proses baru

          >> . Priority Scheduling
Algoritma SJF adalah suatu kasus khusus dari penjadwalan berprioritas,tiap-tiap proses di lengkapi dengan nomor prioritas(integer),CPU di alokasikan untuk proses yang memiliki prioritas paling tinggi(nilai integer terkecil biasanya merupakan prioritas terbesar). Jika beberapa proses memiliki prioritas yang sama,maka akan di gunakan algoritma FCFS. Penjadwalan berprioritas terdiri atas du skema yaitu Non-preemtive dan preemtive.
         >>.Round-Robin Scheduling
Konsep dasar dari algoritma ini adalah dengan menggunakan time sharing,pada dasar alagoritma ini sama dengan FCFS, hanya saja bersifat preemptive,setiap proses mendapatkan waktu cpu yang di sebut dengan waktu quantum(quantum time) untuk membatasi waktu proses,biasanya 1-100 milidetik,setelah waktu habis,proses di tundah dan di tambahkan pada ready queue.
Jika suatu proses memiliki CPU burst lebih kecil dibandingkan dengan waktu quantum,maka proses tersebut akan melepaskan CPU jika telah selesai bekerja, sehingga CPU dapat selesai di gunakan oleh proses selanjutnya.

            >>.  RR- FCFS
Round Robin First Come First Server,merupakan metoda penjadwalan yang lebih dulu sampai di ready queue akan di layani lebih dahulu dan quantum untuk proses di habiskan lebih dahulu,maka proses tersebut harus keluar dan masuk kembali ke antrian ready queue kalau masih ada sisah(List Masuk Belakang).
v RR- SJF (Non- Preemptive)
Round Robin First Shortest Job First(Non- Preemptive) merupakan penjadwalan dengan pemberian jatah waktu sebesar Q kepada setiap proses,tetapi pada saat AT sama,yang di pilih berikutnya adalah yang BT-nya terkecil.
            >>.RR- SJF (Preemptive)
RR-SJF(preemptive) yaitu pemberian jatah waktu sebesar Q kepada setip proses.



Tujuan dari sistem time sharing adalah menjaga agar proses user mendapat tanggapan yang baik dari cpu, contoh yang sangat sederhana adalah user yang sedang mengetik dn mengedit teks berharap mendapatkan respons yg sangat tepat ketika tombol di ketikkan,sehingga apa yang di ketikan akan monitor.
Salah satu cara yang baik untuk mendapatkan tanggapan yang baik dari CPU adalah tidak mengijinkan job panjang menghambat job pendek,yaitu dengan cara mempunyai dua antrian.


      A .MULTILEVEL FEEDBACK QUEUE SCHEDULING
Penjadwalan dengan menggunakan algoritma multilevel feedback queue sama dengan algoritma pada penjadwalan multilevel queue,pada penjadwalan feedback queue suatu proses yang dapat berpindah antar berbagi queue;again dapat di terapkan dengan cara ini,Multilevel-Feedback-Queue- Scheduler di gambarkan oleh parameter berikut:
Jumlah queue 
Scheduling algoritma unuk tiap queue 
Metoda yang di gunakan untuk memutuskan ketika upgrade suatu psoses
Metode yang di gunakan untuk memutuskan ketika menurunkan suatu proses
Metode yang di tentukan untuk mementukan queue nama yang akan di proses membutuhkan server

            B. MULTIPLE- PROCESSOR SCHEDULING
Pada pembahasaan penjadwalan,telah di bahas permasalahan penjadwalaan CPU di singgle prosessor,penjadwalaan dimultiple menjadi lebih kompleks,banyak kemungkinan telah dicoba dan telah diketahui bahwa penjadwalan satu prosessor,tidak ada solusi yg terbaik
Beberapa sistem membawa struktur satu langkah kedepan, dengan membawa semua keputusan penjadwalan, I/O processing, dan aktifitas sitem yang lain ditangani oleh satu proses yang bertugas sebagai master prosesor.pada intinya penjadwalan pada multiprosesor adalah: 
CPU scheduling lebih rumit ketika berbagi CPU tersedia 
Prosessor homogen didalam suatu multiprosessor
Berbagi beban ( load sharing )
Asymmetric multiprosessing- hanya satu prosesor yang mengaks es struktur sistem data,sehingga mengurangi kebutuhan akan data shering

             C. REAL TIME SCHEDULING
Deskripsi fasilitas penjadwalan yang di butuhkan untuk mendukung real time computing dengan bantuan sistem komputer.terdapat dua Real Time computing.
1. Sistem Hard real time: Diperlukan untuk menyudahi suatu tugas penting dalam sejumlah waktu,secara umum , sebuah proses dikirim dengan sebuah pernyataan jumlah waktu yg dibutuhkan untuk menyelesaikan atau menjalankan I/O.
2. Soft real-time computing: Memerlukan proses penting yg menerima prioritas lebih sedikit dari sebelumnya walaupun menambah fungsi soft real-time kesistem time sharing mungkin akan mengakibatkan pembagian sumber yg tidak adil dan mengakibatkan delai yg lebih lama,atau mungkin pembatalan bagi proses tertentu , hasilnya adalah tujuan secara umum sistem yg bisa mendukung multimedia,graphic berkecepatan tinggi,dan variasi tugas yang tidak bisah di terimah di lingkungan yg tidak mendukung soft real time computing.

                D. PENJADWALAN THREAD
Pada pembahasan theads,kita menenal threads untuk model proses,hal itu mengijinkan sebuah proses untuk mempunyai kontrol terhadap multiple threads.lebih lanjut bisah membedakan User Level dan karnel level therads.

                   
v Java Thread dan Algoritmanya
Penjadwalan thread yang Runnable oleh java firtual machine dilakukan dengan konsep preemtive dan mempunyai prioritas tertinggi.dalam algoritma,kriteria-kriteria evaluasi di tentukan terlebih dahulu.seperti utilisdi gunakan dan asinya di lihat dari segi waktu tunggu dan throughput yang di sesuaikan dengan waktu turnaround-nya.

v Penjadwalan java tread
Java virtual machine menjadwalkan tread menggunakan preemtive,berdasarkan prioritas algoritma penjadwalan.
                  
v Prioritas thread
Java firtual machine memilih thread yg runnable dengan prioritas tertinggi,semua thread java mempunyai prioritas dari 1 sampai 10.
         I. EVALUASI ALGORITMA
Evaluasi Algoritma adalah bagaimana kita memilih sebuah algoritma penjadwalan CPU untuk sistem –sistem tertentu,yg menjadi pokok masalah adalah kriteria seperi apa yg digunakan untuk memilih sebuah algoritma. 
.
Ketika kriteria pemilihan telah didefenisikan,maka kita dapat mengevaluasi beragam algoritma,terdapat sejumlah metode evaluasi untuk melakukan hal ini, diantaranya:
1. Pemodelan deterministik
Merupakan evaluasi analistik,evaluasi analistik menggunakan algoritma dan beban kerja sistem untuk menghasilkan satu rumus atau angka yg menunjukan kriteria suatu algoritma untuk beban kerja tertentu
2. Pemodelan antrian
Suatu sistem komputer dipandang sebagai suatu jaringan pelayan ( server ), masing-masing pelayan mempunyai satu antrian dari proses-proses yg menunggu layanan
3. Simulasi
Simulasi dapat memberikan evaluasi algoritma penjadwalan dengan lebih akurat, simulasi melibatkan pemograman model sistem komputer
4. Implementas
Simulasi hanya memberikan akurasi yg terbatas,satu-satunya cara yg paling tepad dalam mengevaluasi algoritma penjadwalan adalah mengimplementasikannya,menjalankanya pada sistem nyata dan melihatnya bekerja

                                               









                                                     BAB IV
                                                  PENUTUP


A. Kesimpulan 
Penjadwalan proses yaitu kumpulan kebijaksanaan dari mekanisme sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang di lakukan oleh sistem komputer.

Pada sistem komputer terdapat beberapa bentuk penjadwalan : admission
 (pintu masuk kesistem ), memori, dan CPU scheduler


Penjadwalan CPU menyangkut penentuan proses-proses yang ada dalam ready queue yang di alokasikan pada CPU.

B. Saran
Adapun yang menjadi saran kami di dalam penulisan makalah ini,kami sangat mengharapkan agar dapat memberikan penjelasan mengenai penjadwalan proses,di era sekarang dalam upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi yang di terapkan dalam dunia pebdidikan, setidaknya makalah ini dapat memberikan gambaran atau garis besar yang mengenai penjadwalan proses hingga dapat menjawab apa yang menjadi penghalang dalam peningkatan mutu pendidikan. Muda-mudahan makalah ini dapat memenuhi fungsinya serta bermanfaat bagi kita semua dalam aspek pendidikan. Tak lupa saran dan kritik yang bersifat membangun dari dosen pembimbing dan teman-teman yang sangat kami harapkan guna penyempurnaan makalh berikut nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMORI (RAM)

Sekilas Sejarah Memori Komputer Awal Dalam catatan sejarah memori komputer , Pada awal 1940-an, kapasitas memori komputer sangat ter...